Walau tumbuh diatas muara yang garang
Teratai itu tetap menjadi tikar sederhana
Tempat kau merancang strategi untuk bertahan
Kala ombak nakal datang
Kau tancapkan melati kiriman garuda melankoli.
Kau perintahkan jutaan kunang-kunang
Untuk menghiasi malam-malamnya
Muara itu harum benderang
Tapi kenapa kau tak duduk diatas teratai itu seperti biasanya?
Atau kau hanya ingin duduk disaat kalasuba datang?
Tak lama melati itu berkata: dia sedang sakit karena keasikan
Menikmati sampah-sampah yang dibuang dari tong-tong yang rusak.
Dia sedang mencari ramuan agar sembuh dari sumpah moyangnya
Tentang singgasana pelangi yang kaya dan bercahaya
Syarif Waja Bae
Juni 2008
Mantap! Kamu memang calon satrawan besar boz!
BalasHapusPutut