Jumat, 06 Juni 2008

PERSIMPANGAN

Mengejar jawaban pada jalan yang dipilih
Banyak persimpangan mengaburkan mata
Menunjuk pada arah yang bukan tujuan
Menggoda dengan warna
Dengan cahaya-cahaya kepalsuan
Dengan jalur yang cuma fatamorgana
Saat berjalan diatas pilihan
Semakin cepat
Semakin cepat
Bahkan terbang bersama abad
Tanpa keraguan
Tanpa rencana dan konsep
Tak lagi peduli pada tipuan di setiap persimpangan
Persetan dengan semua cahaya dan warna yang menggoda
Karena tak mau terserat arus
Dan terhembus angin angin tanpa arah mata tak berjiwa
Masih memegang rindu
Menjalankan lagi kereta pengangkut mimpi yang terputus
Akibat perhentian atas iba dari jeritan kahanan

Sejenak menarik nafas panjang
Meleburkan dan menyaring resah. Penat.
Memancarkannya setelah membentangkan bendera berlambang samadengan
Bersama pijar cahaya yang terlahir dan berjiwa
Meraih yang didepan
Tanpa harus seperti burung hantu yang menuntut malam
Dan bulan yang membenci pagi

Jakarta, Galeri nasional Indonesia
27 februari 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar